wanita saat tidur

Kita menghabiskan sekitar sepertiga dari hidup kita untuk tidur. Tertidur sangat penting untuk kesehatan kita, manusia tidak bisa tanpa tidur selama lebih dari beberapa hari. Kami mencoba menjawab mengapa seorang perlu tidur dalam sehari dan apakah tidur siang dapat membuat seseorang lebih pintar.

Banyak teori yang dapat menjadi dasar, akan tetapi banyak dari manfaat tidur masih menjadi misteri. Tidur tentu memungkinkan untuk tubuh melakukan "pemeliharaan," sekaligus memproduksi bahan kimia yang bisa digunakan untuk mengembangkan neuron otak. Tidur pada keadaan REM (rapid eyes movement atau sangat terlelap) digunakan otak untuk mengorganisir ulang sel-sel neuron dan menumbuhkembangkannya.

Tidur malam yang baik sangat penting karena dapat menyimpan memori dan pengetahuan yang kita lalui pada hari sebelumnya. Namun bukan hanya tidur malam yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh maupun otak kita, peneliti menemukan dengan tidur siang, seseorang dapat menjadi lebih pintar.

Penelitian dilakukan kepada relawan yang melakukan tidur siang 100 menit sebelum melakukan tugas hafalan yang diberikan. Hasilnya Relawan yang tidur siang dapat mencetak rata-rata 20 poin persentase lebih tinggi pada tes memori dibandingkan dengan orang yang melakukan menghafal tanpa tertidur siang lebih dahulu.

"Hasil penelitian ini meruoakan bukti nyata bagaimana manfaat tidur itu sebenarnya," kata Matius Walker, seorang profesor psikologi dan ilmu saraf di University of California, Berkeley kepada LiveScience.

"Ternyata tidak cukup hanya tidur setelah belajar," kata Walker. "Ternyata Anda juga perlu tidur sebelum belajar," tambahnya.

Relaksasi pada Tidur Siang

Penelitian Walker, yang dipublikasikan minggu ini dalam jurnal Current Biology, menemukan bahwa tahap lain dari tidur, yang disebut eye movement nonrapid (NREM) yang disediakan oleh tidur siang, paling erat terkait dengan meningkatkan pembelajaran.

Walker dan rekan-rekannya merekrut 44 relawan - 27 perempuan dan 17 laki-laki - untuk datang ke laboratorium dan tidur di siang hari. Pertama, para relawan diberi tugas di mana mereka harus menghafal 100 nama dan wajah. Kemudian mereka diuji untuk seberapa baik mereka dapat mengingat wajah-wajah yang telah dihafalkan tadi.

Selanjutnya, para peneliti menyuruh setengah dari keseluruhan relawan untuk tidur siang dari jam 2 siang sampai setengah empat lebih 10 menit, kemudian para ilmuwan mengukur gelombang otak relawan yang tertidur siang. Kelompok lain dari peserta tetap terjaga dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasanya. Pukul 6 sore, kedua kelompok disuruh untuk menghafal kembali satu set 100 wajah dan nama yang baru dan kemudian diujikan.

Temuan besar pertama, Walker mengatakan, adalah bahwa kemampuan belajar terdegradasi jika otak dipakai dalam seharian. Relawan yang tidak tidur siang mendapatkan hasil sekitar 12 persen lebih buruk pada tes malam daripada yang mereka lakukan pada tes pagi. Menurut walker, menutup mata memberikan dorongan memori, sehingga peserta tes yang tidur siang mendapatkan hasil sekitar 10 persen lebih baik pada tes malam daripada yang mereka lakukan pada pagi tes. Perbedaan nilai point pada orang yang tidur siang dan yang tidak adalah sebesar 20 persen

Kedua, gelombang otak merupakan alasan mengapa terjadi perkembangan memorik pada seseorang yang tidur siang, hal ini sangat berkaitan dengan aktivitas listrik pada otak saat tidur yang disebut spindle sleep. Tidur seperti ini terjadi hanya berkisar satu detik pada malam hari dan dapat terjadi 1.000 kalinya selama seseorang tetap tidur dalam keadaan NREM spindle (tidur siang). Orang-orang yang memiliki nilai spindle yang tinggi, terutama orang-orang yang memiliki lebih di daerah frontal dari otak yang disebut korteks prefrontal, menunjukkan penyegaran yang paling tinggi dan memungkinkan peningkatan dalam kapasitas belajar setelah tidur siang mereka, kata Walker.

Sumber : LiveScience.com
Comments
0 Comments