Pertama kali terlihat penggunaan pena pada tahun 500 SM di India. Pada saat itu, mereka menggunakan tongkat dan bambu sebagai pena. Sebagian besar buku yang ditulis selama era tersebut ditulis dengan teknologi semacam ini. Tapi, yang menarik, di tahun 300 SM, ada ahli arkeolog mengatakan pena telah digunakan dan terbuat dari alang-alang. Setelah memeriksa ke dalam penemuan-penemuan yang telah dibuat dalam bukti sejarah dari masa lalu, dapat disimpulkan bahwa pena telah digunakan di suatu tempat yang belum jelas juga asalnya sejak sekitar tahun 1663.

Untuk Pulpen sendiri pada tahun 1.827 pulpen ditemukan oleh seorang Rumania bernama Petrache Poenaru. Pulpen yang dapat habis pemakaiannya ini menjadi populer di Perancis yang mana juga pena pulpen dipatenkan. Pulpen menjadi sangat populer penggunaannya terutama karena kemampuannya untuk menulis tanpa mengotori tangan penulis atau kertas dengan tinta yang sebelumnya cukup belepotan. Kemudian, perbaikan untuk pena ini dibuat pada tahun 1888 ketika John J H menemukan pena ballpoint. Ini adalah perbaikan pada desain sebelumnya yang kadang-kadang tidak pernah menghasilkan kelancaran arus tulisan di kertas atau bahan tertentu. Karena pena ini baru saja ditemukan, masih ada masalah lain yang terkait dengan hal itu, sehingga perlu perbaikan.

Pada tahun 1938, Biro Laszro menemukan sebuah pena yang kemudian dikenal sebagai pena biro yang mengacu pada nama pembuatnya. Pena biro menggunakan bola yang akan berputar ketika seseorang sedang menulis dan tintanya menjadi satu dikemas dalam pena, dan tentunya tidak merusak kertas. Namun, pada 1960-an Yukio Horie menemukan pena berujung bola yang sangat kecil. Akhirnya, pena ballpoint datang di pasar juga pada tahun 1970 dengan fitur yang dirancang dengan baik. Sampai saat ini teknologi penggunaan pena masih terus berkembang.
Comments
0 Comments