
Pada saat mengalami ini biasanya kita akan sulit sekali bergerak dan kemudian ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Untuk bisa bangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali,biasanya disertai juga dengan munculnya bayangan kegelapan. Hal inilah yang diasumsikan “ketindihan” makhluk halus orang sebagian besar orang.
Sleep Paralysis merupakan Keadaan dimana ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh).
Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Menurut survey Gallup tahun 1992, Hampir setiap orang pernah mengalaminya paling tidak dua tahun sekali. Usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.

Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur. Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy(serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.
Dr.Max Hirshkowitz, direktur Sleep Disorders Center di Veterans Administration Medical Center di Houston mengatakan kalau Sleep Paralysis muncul ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming Sleep) dan kondisi sadar. Selama REM dreaming sleep, otak kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia. Menurut hasil penelitiannya, Dr.Hirshkowitz menyimpulkan kalau efek ini hanya berlangsung selama beberapa detik hingga paling lama satu menit. Namun, bagi korban, sepertinya pengalaman ini berlangsung sangat lama.
Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam. Sleep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalamposisi telentang, juga pada mereka yang mengalami kelelahan yang berlebihan atau mereka yang jadwal tidur normalnya terganggu. Dan luar biasanya, mereka yang biasa minum obat penenang akan menjadi lebih sering mengalaminya (Ironis bukan?).
Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Catat kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat. Jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter. Selain itu, tidur yang cukup dan teratur, berolahraga teratur, kurangi stress, dan memilik pola dan gaya hidup sehat akan membantu mengurangi gangguan tidur ini.
Sumber : medicalera.com